Berdasarkan peta Indeks Ancaman puting beliung yang dikeluarkan oleh BNPB http://geospasial.bnpb.go.id/2010/02/19/peta-indeks-ancaman-bencana-angin-puting-beliung-di-indonesia/ , banyak wilayah Indonesia yang memasuki wilayah yang berisiko tinggi terjadinya puting beliung, khususnya wilayah Jawa dan Sumatera.
Peta indeks ancaman bencana puting beliung (BNPB, 2009) |
Pada peta indeks ancaman puting beliung tersebut yang dikeluarkan oleh www.bnpb.go.id (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) wilayah Indonesia bagian barat (Sumatera, Kalimantan dan pulau Jawa) memiliki indeks ancaman bencana puting beliung meskipun dalam kategori yang dominan kategori rendah hingga sedang. Untuk itu tulisan ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mengenal, mengetahui dan melakukan antisipasi terhadap wilayah yang kemungkinan terdapat ancaman puting beliung tersebut. Hal pertama yang perlu diketahui agar masyarakat memiliki rasa "Budaya Sadar Bencana" sesuai dengan tema Tangguh Award- 2018 yang selenggarakan oleh www.bnpb.go.id bahwa ancaman puting beliung tersebut sangat berbahaya adalah pengertian puting beliung itu terlebih dahulu.
Puting
beliung adalah angin yang berputar membentuk pusaran dibawah awan konvektif
tingkat muda dikarenakan adanya pusaran/pilin udara yang teregang naik oleh
gerak vertikal (updraft) dibawah awan tersebut. Asal nama puting beliung sendiri berasal dari nama alat pertukangan tradisional yang
menyerupai kampak, terbuat dari batu atau besi. Bagian pangkal dari mata
beliung itu bentuknya runcing oleh sebab itu disebut puting. Berikut gambar perumpamaan alat tersebut.
Gambar: alat pertukangan tradisional |
Untuk selanjutnya yang perlu untuk kita pahami adalah bagaimana mekanisme pembentukan puting beling tersebut, sehingga kita dapat "kenali bahayanya, kurangi risikonya" sesuai dengan tema Tangguh Award-2018 www.bnpb.go.id .
Mekanisme Pembentukan Puting Beliung
- Pemanasan matahari yang kuat pada suatu daerah
- Udara terangkat dengan kuat dan cepat membentuk awan konvektif (awan yang dapat menghasilkan hujan ataupun petir)
- Seolah-olah terjadi kekosongan udara yang dengan cepat diisi oleh udara sekitarnya
- Terdapat massa udara yang naik keatas yang kuat sehingga pusaran angin terenggang naik.
Mekanisme pembentukan puting beliung |
- Daerah tumbuh : Sering terjadi di darat. Dilaut disebut waterspout
- Periode ulang : Lebih sering terjadi di musim transisi, bisa juga pada musim penghujan
- Arah Pergerakan : Tergantung arah gerakan awan Cumulonimbous (awan konvektif)
- Waktu Terjadi : Lebih sering terjadinya siang atau sore hari, malam hari sangat jarang
- Kecepatan angin : 30-40 knots atau 50 knots, dengan durasi yang sangat singkat
- Lamanya : 3 menit, maksimum 5 menit
- Luas jangkauan : Luas daerah yang dirusak diperkirakan 5-10 Km.
Lalu bagaimana dengan Tornado, apakah berbeda dengan puting beliung? berikut penjelasan singkat mengenai tornado agar masyarkat dapat lebih "Siap Untuk Selamat" apabila terjadi didaerah yang ditinggalnya (tornado hanya terjadi diluar negeri, negara yang berada di lintang tinggi)
Pengertian Tornado
Tornado
adalah badai lokal dengan durasi pendek memiliki tingkat kekuatan yang paling merusak. Tornado,
kadang - kadang disebut twister atau siklon, adalah angin badai yang kencang yang berbentuk kolom udara berputar, atau vortex,
yang meluas ke bawah dari awan cumulonimbus. Karena gradien tekanan yang luar biasa terkait dengan tornado yang kuat, angin maksimum kadang-kadang bisa melebihi 480 kilometer (300 mil) per jam.
Tornado
adalah hasil dari interaksi antara arus udara
yang kuat dalam badai petir dan angin di troposfer.
Pembentukan Tornado terjadi apabila
- Adanya pertemuan dua massa udara dengan sifat berbeda, dimana udara hangat pada lapisan bawah dan udara dingin pada lapisan atas.
- Adanya awan supercell
- Terbentuknya Mesocyclone
- Muncul Funnel Cloud
- Funnel Cloud menyentuh tanah, dan terjadi tornado
- Tordano punah apabila perbedaan suhu dengan wilayah yang dilaluinya sama
Kekuatan angin puting beliung lebih kecil
daripada angin tornado yang lebih dasyat kekuatannya. Angin puting beliung bisa
terjadi di mana saja, sedangkan angin tornado hanya bisa terjadi di hamparan
yang memiliki area sangat luas.
Puting beliung ditimbulkan oleh sebagian
kecil awan comolunimbus, sedangkan angin tornado disebabkan oleh puluhan awan
comolunimbus. Angin puting beliung terjadi dalam waktu singkat, sedangkan angin
tornado berlangsung cukup lama.
Waktu
pembentukan angin puting beliung relatif singkat, sedangkan pembentukan angin
tornado membutuhkan waktu yang lama hingga tiga hari. Kemunculan angin puting
beliung sangat sulit diprediksi karena proses pembentukannya sangat cepat,
sedangkan kemunculan angin tornado dapat mudah diprediksi oleh para ahli.
Lalu hal apa saja yang dapat dilakukan oleh masyarakat apabila terjadi bencana puting beliung agar masyarakat "Kenali bahanya, kurangi resikonya" adalah sebagai berikut:
Berdasarkan data dari saksi mata yang ada di bebrapa
lokasi puting beliung, sebelum fenomena terjadi, keadaan cuaca di daerah
tersebut hujan secara tiba-tiba disertai dengan petir serta angin kencang.
Selanjutnya terjadi angin yang bertiup sangat cepat dan dalam waktu yang sangat
singkat. Berdasarkan ciri-ciri tersebut, fenomena yang terjadi di wilayah
tersebut adalah puting beliung.
Dampak
kerusakan yang disebabkan puting beliung dapat diantisipasi dengan berbagai
cara,yaitu jika terdapat pohon yang rimbun dan tinggi serta rapuh agar segera
ditebang untuk mengurangi beban berat pada pohon tersebut. Perhatikan juga pada
atap rumah yang rapuh, karena dapat mudah sekali terhempas oleh angin kencang.
Pada saat kejadian berlangsung cepat berlindung dan menjauh dari lokasi
kejadian, karena peristiwa fenomena tersebut sangat cepat. Hindari juga tembok
yang memiliki pondasi yang lemah atau tida kuat, karena dapat rubuh dan memakan
korban.
Masyarakat dapat mewaspadai puting beliung untuk hari
berikutnya dengan memperhatikan perubahan cuaca dari hari ke hari. Sehingga
diketahui ciri-ciri terjadinya puting beliung, yang telah dijelaskan
sebelumnya. Sehingga korban puting beliung dapat berkurang.
#TangguhAward2018
#BudayaSadarBencana
#SiapUntukSelamat