WijatmikoSaragih: volcanic ash

Thursday, January 26, 2017

volcanic ash

Volcanic Ash 



Defenisi
Volcanic ash (VA) merupakan partikel-partikel kaca yang keras, tajam dan batu-batu yang hancur (diameter kurang dari 2 mm). Partikel sangat abrasif (kasar) sebagian besar mengandung material silika. Memiliki suhu leleh di bawah suhu operasi pada mesin turbin pesawat. Awan abu vulkanik bisa disertai dengan gas sulfur dioksida (bergabung dengan air menjadi asam sulfat), klorin (bergabung dengan air asam klorida) dan bahan kimia lainnya yang merusak badan pesawat dan berbahaya bagi kesehatan.
Dengan fakta-fakta ini, ini adalah bukti bahwa volcanic ash di atmosfer dapat menimbulkan bahaya serius bagi pesawat dalam penerbangan. Oleh sebab itu, pesawat harus menghindari volcanic ash.


Indikator Adanya Volcanic Ash
  • Odour, ketika ada VA, kru pesawat biasanya akan mencium bau asap atau bau yang tajam seperti asap listrik dan sulfur
  •  Haze, kru pesawat melihat kabut dalam kokpit pesawat/kabin
  •  Perubahan kondisi mesin, Suhu mesin berubah secara tiba-tiba, dan cahaya putih masuk dalam mesin
  • Kecepatan udara, jika VA masuk tabung pitot, kecepatan udara dapat turun atau berfluktuasi secara tidak menentu
  • Tekanan, tekanan dikabin dapat berubah
  • Static discharge, percikan api berwarna yang muncul dan mengalir keluar ke kaca depan pesawat atau cahaya putih terlihat di tepi pesawat.

    gambar 1 : Skema indikator adanya VA






    Pengaruh Pada Pesawat
    Jangka pendek
    1.Kerusakan atau kegagalan mesin (dapat menyebabkan gaya dorong berkurang atau benar-benar hilang dan juga  kerusakan sistem hidrolik). Kenapa merusak? Karena suhu leleh di bawah suhu operasi pada mesin turbin pesawat. Partikel menyatu dengan turbin dan mengurangi efisiensi mesin.
    2.Penyumbatan pipa pitot dan sensor statis menyebabkan kecepatan udara tidak sesuai dan peringatannya salah.
    3.Kaca jendela buram (sebagian atau seluruhnya)
    4.Udara kabin terkontaminasi sehingga awak kabin menggunakan masker oksigen.
    Komponen - komponen yang berpotensi besar dapat rusak :

    1.Kaca depan
    2.Jendela kabin
    3.Navigasi dan landing light cover
    4.Sayap pesawat
    5.Engine nose cowls dan thrust reversers
    6.Semua tabung pitot dan static probe
    gambar 2 : pengaruh jangka pendek pada pesawat

    Jangka panjang
    1. Erosi atau terkikisnya komponen eksternal pesawat
    2. Mengurangi efisiensi pendinginan elektronik karena VA mudah menyerap air, berpotensi terjadi arus pendek yang menyebabkan kegagalan sistem pesawat
    3. Manuver awak pesawat untuk menghindari VA menyebabkan terganggunya rute pesawat
    4. Kumpulan VA pada runway dapat mengganggu pengereman, terutama jika VA basah, pada kasus yang sangat ekstrim dapat menyebabkan runway tertutup
    5. Ventilasi pesawat dan sistem pesawat menjadi sangat terkontaminasi. 
    gambar 3 : pengaruh jangka panjang pada pesawat
    Prosedur Pelaporan Volcanic Ash
    Volcano observatory
  • Segera meneruskan informasi kepada pihak yang terkait: ACC, MWO dan VAAC dengan pemberitahuan secara lisan melalui telepon kemudian menindaklanjuti dengan pengiriman fax atau email yang berisi VONA. Hal ini memungkinkan pemberitahuan secepat mungkin kepada ATC yang berwenang untuk memberitahukan informasi VA. VONA juga mungkin didistribusikan secara langsung kepada operator terkait.

  • Mengupdate kontak list jalur diseminasi informasi.

     Yang dilaporkan Vona berupa perubahan signifikan aktivitas gunung berapi yaitu :
    a. Peningkatan aktivitas gunung berapi 
    b. Awal terjadinya erupsi 
    c. Emisi abu signifikan
    d. Akhir erupsi

    ACC 
    1.Menyampaikan informasi sesegera mungkin pada pesawat dalam penerbangan yang dapat dipengaruhi oleh VA 
    2.Mengeluarkan ashtam/notam melalui NOF (kondisi pra letusan, pada saat letusan, awan VA, nama dan koordinat gunung berapi, tanggal dan waktu, level penerbangan dan rute yang dipengaruhi) dilhat dari kondisi di atas dapat pengalihan rute atau penutupan rute 
    3.Menjaga koordinasi dengan MWO terkait berita NOTAM/ASHTAM dan SIGMET 
    4.Membatalkan NOTAM/ASHTAM secepat mungkin jika gunung berapi telah kembali ke kondisi normal dan wilayah udara tidak terkontaminasi oleh VA.

      NOF 
    NOF harus mengeluarkan ASHTAM / NOTAM berdasarkan informasi yang disediakan oleh ACC.

    MWO 
    1.Memberitahu VAAC yang ditunjuk untuk memberikan saran sebaran VA terkait fir yang menjadi tanggung jawabnya. 
    2.Sesegera mungkin, memberitahukan ACC/FIR terkait apakah VA dapat diidentifikasi melalui citra satelit, dan jika mungkin 
    3.Menyediakan informasi secara berkala berdasarkan saran dari VAAC (seberapa luas awan secara horizontal dan vertikal, dan sebaran awan 
    4.Mengeluarkan berita SIGMET mengenai VA dengan periode validitas 6 jam


    VAAC 
    1.Memulai membuat model sebaran Va untuk memberikan informasi ke MWO, ACC dan operator yang bersangkutan.
    2.Memberikan citra satelit terkait area sebaran VA 
    3.Menyiapkan dan menerbitkan informasi prakiraan sebaran VA 
    4.Memonitor informasi satelit untuk membantu pelacakan pergerakan VA 
    5.Mengupdate informasi.

    Operator 
    Pada saat terjadi letusan, operator harus meminta pilot untuk memberikan AIREP terkait VA. Dan meneruskan kepada VAAC.
     
     
    Gambar 4 : Cara pelaporan Va dalam meteorologi penerbangan
    Gambar 5 : Bentuk laporan VA

    Gambar 6: Sebaran debu vulkank




      


     






No comments:

Post a Comment

Kegiatan Posko untuk Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) Event F1H20 Danau Toba

   Sebelum memulai tentang kegiatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) mari kita bahas sekilas apa itu F1H2O.  F1 Boat Race atau F1H2O adalah ...