WijatmikoSaragih: Fenomena Cuaca dalam film Flight Crew

Sunday, February 19, 2017

Fenomena Cuaca dalam film Flight Crew



Cuplikan Film The Crew



Menonton film merupakan hal yang sangat menarik dan tidak membosankan, tergantung kategori film tersebut. Sebagian film memang memiliki pesan pembelajaran tersendiri. seperti yang saat ini yang akan diceritakan mengenai film Flight Crew, bukan membahas soal kisah perjalanannya saja, tetapi juga kondisi meteorologinya. Langsung saja,
Flight Crew (2016) judul aslinya adalah Ekipazh merupakan Film Rusia menarik yang disutradarai oleh Nikolay Lebedev. Film ini mulai rilis di Rusia pada tanggal 21 April 2016, adalah film ber-Genres: Action | Adventure | Drama, yang dibintangi oleh Danila Kozlovsky, Vladimir Mashkov, dan Agne Grudyte.
Alexey Gushchin adalah pilot muda yang telah dilarang untuk menerbangkan pesawat militer. Dia dikeluarkan dari militer karena menerbangakan pesawat tidak sesuai dengan perintah komannya.Saat itu ada dia melaksanakan aksi sosial untuk membantu para pengungsian dan anak - anak disuatu tempat. Dikarenakan beban dari bawaan pesawat tersebut banyak, karena ada titipan dua buah mobil punya komandanya (6 Ton beratnya), keadaan pesawat jadi tidak dapat dikendalikan, gaya angkat pesawat tersebut cukup berat.
Kondisi cuaca yang sangat tidak mendukung, ada fenoma TS dan awan CB. kondisi tersebut membuat kondisi pesawat semakin tidak stabil, dan dikarenakan adanya turbulensi membuat keadaan didalam pesawat cukup berantakan. Dengan perintah komandanya, maka barang untuk bantuan sosial tersebut harus di buang, tetapi yang dilakukan Alexey Guschin malah membuang barang titipan komandannya, yaitu mobil. Mulai dari situlah Alexey Gushchin dikeluarkan dari militer.
Lalu pilot tersebut bertemu dengan ayahnya yang ada di Rusia, dengan bantuan dari ayahnya yang seorang mantan pilot juga, akhirnya Gushchin dapat mengikuti seleksi untuk menjadi seorang pilot disalah satu maskapai disana. Setelah dinyatakan lulus seleksi dengan diuji pada simulator penerbangan. kondisi meteorologi pada simulator tersebut cukup bahaya,adanya angin kencang, awan rendah yang cukup tebal, dan awan konvektif yang dapat membahayakan ketinggian dari penerbangan tersebut. selesai dari seleksi tersebut Gushchin bertemu dengan Alexandra. Dari situlah mulai timbul ketertarikannya.
Dia kemudian magang menjadi seorang penumpang (passenger) di sebuah maskapai dan bertindak sebagai peserta pilot kedua pada pelatihan di bawah bimbingan atau guide oleh Leonid Zinchenko (Vladimir Mashkov), dimana dia merupakan komandan kru yang berpengalaman. 
Sebelum terbang, ternyata diruangan kumpul untuk persiapan pilot, dia bertemu dengan Alexandra yang juga seorang pilot. Penerbangan pertama dimulai, tujuan pertamanya iyalah Volgagrad. Kondisi cuaca saat terbang perdananya cukup baik, dan tidak ada cuaca yang berbahaya. Penerbangan perta berjalan lancar, tetapi dengan beberapa kesalahan yaitu, Gushchin yang mengendalikan pesawat layaknya pesawat tempur sehingga penumpang dan awak kabin cukup panik. Penerbangan tetap jalan dengan lancar.
Perjalanan hari - hari berikutnya, semua berjalan dengan baik. sebelum terbang, Guschin selalui menemui Alexandra meskipun hanya melalui jendela garbarata. 
Suatu hari, pada saat penerbangan, sebelum mendarat kondisi cuaca sangatlah kabut yang tebal. Dengan nomor penerbangan 117, sebelum mendarat ATC telah memberikan kondisi keadaan dibandara, angin yang berhebus 180 derajat dan dengan kecepatan 7.2 km/jam.
kondisi angin yang tidak terlalu berbahaya bagi pesawat tentunya. Tetapi pada saat hampir mendarat telah menurunkan kecepatan dan tinggi pesawat, ada pesawat lain yang baru takeoff dan hampir terjadi tabrakan, yaitu pesawat boeing Turki. 
Pada penerbangan dilain waktunya, mereka mendarat di daerah kudeta, hanya warga negara asing yang boleh terbang. kondisi cuaca saat didaerah tersebut sangat cerah dan tidak ada cuaca yang bermakna. Kemudian mereka segera take off karena situasi sangat membahayakan disana. Sepulang dari sana dia berjumpa dengan Alexandra dengan kondisi yang masih marah akibat situasi di kudeta Afrika tersebut. Kondisi tersebut juga membuat situasi menjadi semakin tidak baik diantara mereka.
penerbangan selanjutnya ada tamu istimewa yang melanggar aturan, akibatnya terjadi perselisihan diantara Gushchin dan penumpang tersebut.Lalu Leonid yang merupakan pilot utama memarahi Gushchin. Lalu dia memutuskan untuk keluar dari maskapai tersebut. 
Gushchin semakin galau karena dia kehilangan pekerjaannya dan kehilangan orang yang disukainya yaitu pilot wanita Alexandra, semua karena tingkah buruknya. Pemilik maskapai mereka mau mereka terbang lagi untuk sebulan kedepan, dengan terpaksa Gushchin dipanggil kembali oleh sang kapten. 
penerbangan mereka selanjutnya, diikuti oleh anak dari kapten tersebut lalu diikuti oleh pilot Gushchin . Dan ternyata kapten pilot, memilih Alexandra atau dipanggil Kuzmina sebagai Co - Pilot 1 dan Gushchin Co - pilot 2. Betapa terkejutnya Gushchin karena orang yang disukainya terbang bersama dia, walaupun mereka sedang bertengkar. Mereka terbang ke pulau Kanwoo, sebuah pulau Vulkanik di Utara. Daerah tersebut baru saja terjadi gempa yang cukup kuat dan berulang - ulang terjadi. Ternyata mereka terbang kesana untuk membantu orang keluar dari sana.
Selama penerbangan ke Asia Tenggara (Kanwoo)  krunya menerima pesan marabahaya dari sebuah pulau vulkanik gunung berapi, dan mereka membuat keputusan untuk mencoba melakukan misi penyelamatan.
Cuaca pada saat mendekati daerah tersebut yaitu angin yang begitu kencang dan jarak pandang yang bergitu pendek, dikarenakan debu vulkanik halus yang berterbangan di udara. kondisi ini sangatlah berbahaya mengingat dapat mengakibatkan mesin pesawat rusak, karena debu tersebut masuk kedalam turbin pesawat. tetapi pendaratan tetap dilakukan dan berhasil dengan selamat.
Tempat tersebut merupak tempat pertambangan mineral sehinga semua merupakan karyawan dan tidak ada penduduk sipil di tempat tersebut. kondisi sekitar bandara telah rusak dibeberapa tempat, banyak reruntuhan dan sudah ada korban yang luka. Gushchin dan alexandra pun berkeliling melihat keadaan sekitar dan ternyata gempa susulan kembali menguncang dan membuat runway terputus dan bangunan hancur. pilot tersebut mencari korban yang masih selamat di daerah pertambangan tersebut. setelah berhasil di evakuasi jalan kembali ke bandara telah terputus oleh lahar panas gunung api. 
Kapten pesawat memutuskan untuk pergi dengan pesawat yang kecil karena runway tidak mencukupi. Gushchin pun ditingal beserta korban yang berhasil diselamatkannya. Pada saat takeoff kondisi cuaca sangat buruk, debu vulkanik berupa batuan besar hingga dalam bentuk halus berterbangan diatas udara tersebut. Tetapi dengan nekad yang kuat, kapten pesawat tersebut memaksa untuk terbang dan berhasil terbang dengan pesawat yang kecil dan dengan bensin yang sedikit lagi habis.
Gushchin pun sampai dibandara dengan jalan pintas menuju ke bandara. sesampai dibandara ternyata sudah tidak ada lagi orang yang ada di bandara. Dengan desakan dari para penumpang, pilot tersebut pun menerbangan pesawat yang besar dari Runway 02. dengan menunggu tangki air yang diujung landasan jatuh, lalu pesawat tersebut terbang dengan kecepatan penuh, dan berhasil!
Akan tetapi dengan fenomena cuaca debu vukanik, mesin pesawat tersebut menjadi rusak. mesin tersebut padam dan terbakar akibat masuknya debu vulkanik tersebut. Pesawat berhasil keluar dari area debu vulkanik tersebut, dengan mesin tinggal 1 yang bagus.
Pilot Gushchin mendapat kontak dari frekuensi pesawat yang dikendalikan oleh sang kapten. Kapten menginformasikan bahwa pesawat tersebut hanya mampu terbang 20 menit lagi sebelum mesin mati karena kehabisan bensin. Lalu Gushchin berinsiatif membantu mereka dengan metode penyelamatan yang ada dimiliter. Pilot tersebut tidak mempedulikan larangan dari pusat pengawasan penerbangan. Dengan metode penyelamatan diatas udara menggunakan tali penghubung antar pesawat penumpang di pesawat sang kapten dipindahkan ke pesawat Gushchin tersebut. penumpanng dievakuasi dengan berbagai cara, dan akhirnya ada beberapa korban yang terlepas dan jatuh. Pesawat tersebut ternyata mengarah ke arah badai. cuaca sangat berbahaya, terdapat awan CB, sehingga menambah kesulitan dalam penyelamatan. Akhirnya sang kapten masuk kedalam pesawat yang dikendari Gushchin tersebut. Serta Co - Pilot 1 yaitu Alexandra yang juga terbang bersama pesawat yang kehabisan bensin tersebut. Pesawat tersebut kemudian berhasil kembali ke jalur yang aman dan dalam keadaan stabil. lalu pesawat tersebut meminta mendarat di bandara terdekat yaitu Petropavlovsk-Kamchatsky. Kondisi cuaca di bandara tersbut ternyata tidak baik juga, bandara bahkan di tutup karena cuaca sangat buruk. Awan rendah dan awan konvektif bersatu, di tambah lagi keadaan angin yang cukup kencang. Tetapi dengan mengingat kondisi pesawat yang mesinya telah mati dan tersumbat debu vulkanik maka pendaratan tetap dilaksanakan. Dengan bantuan para kru, semua penumpang diharapkan tenang. 
Kondisi cuaca dan keadaan pesawat tersbut pernah dicoba saat di simulator pesawat oleh Gushchin. Dilandasan pacu, tim penyelamat telah siap sedia untuk mengevakuasi apabila ada korban. Pesawat medarat tanpa roda akibat roda telah terbakar. Kondisi cuaca tidak mendukung dan pendaratan dimulai. mesin dan sayap pesawat tersebut terlepas akibat gesekan dari Runway. Pesawat berhasil berhenti dan penumpang selamat!
Meskipun pilot Gushchin dan kapten  Leonid Zinchenko dikeluarkan oleh maskapai tersebut. Tetapi mereka mencoba seleksi di penerbangan aeroflot. 
Tamat. 

2 comments:

Kegiatan Posko untuk Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) Event F1H20 Danau Toba

   Sebelum memulai tentang kegiatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) mari kita bahas sekilas apa itu F1H2O.  F1 Boat Race atau F1H2O adalah ...